Alam Semesta Berkembang dari Cairan

Senin, 22 Desember 2014
Alam semesta dulunya merupakan suatu cairan yang super panas sesaat setelah kelahirannya, menurut hasil pertama eksperimen reka ulang kondisi Big Bang atau Ledakan Dahsyat.

 

the Large Hadron Collider - Foto: Flickr,Para ilmuwan yang bekerja di penghancur partikel terbesar di dunia yaitu the Large Hadron Collider di CERN dekat Jenewa, Swiss menemukan bahwa sup eksotik bersuhu lebih dari 10 trilyun derajat Celsius tercipta segera setelah kelahiran alam semesta. Material lengket dan panas yang dikenal sebagai plasma kuark-gluon bersifat seperti cairan panas, menurut hasil temuan mereka.
Hal ini menyediakan lingkungan sempurna bagi partikel-partikel pertama dan atom-atom untuk terbentuk yang kemudian menghasilkan bintang-bintang dan galaksi-galaksi di sekitar kita saat ini. Demikian seperti yang dikutip dari Telegraph (20/11/10).
Temuan tersebut mengejutkan para fisikawan karena temuan tersebut membantah pandangan yang sudah diterima tentang apa yang terjadi segera setelah terciptanya alam semesta yaitu bahwa Big Bang memuntahkan gas yang super panas yang bersama-sama menggumpal untuk membentuk materi.
"Dalam kejadian-kejadian pertama alam semesta, material tersebut sebenarnya bersifat seperti cairan yang sangat padat," jelas Dr. David Evans yang merupakan seorang fisikawan partikel di Universitas Birmingham yang merupakan pemimpin penyelidik dalam eksperimen tersebut.
"Hasil temuan ini memberitahukan kita tentang evolusi awal alam semesta yang secara tak terelakkan akan memiliki implikasi terhadap bentuknya saat ini.
"Kami harus melakukan lebih banyak analisis serta memberikan lebih banyak pemikiran untuk memahami hal ini, tapi hasil ini benar-benar mengagumkan."
Hasil tersebut merupakan hasil pertama yang dikeluarkan oleh kelompok multinasional yang terdiri lebih dari 1.000 peneliti yang bekerja dalam eksperimen dengan Large Hadron Collider yang dimulai dua minggu lalu.
Mereka menggunakan akselerator partikel untuk menghancurkan atom-atom timah hitam bersama-sama dalam sebuah detektor yang dikenal sebagai ALICE untuk menciptakan "big bang mini" yang dianggap bisa meniru kondisi yang ada dalam pecahan detik setelah alam semesta diciptakan.
Bola-bola api sangat kecil yang tercipta di dalam akselerator partikel sepanjang 27,3 km yang dikuburkan sedalam 5,2 km di bawah perbukitan kaki gunung Alpen di sekitar perbatasan Swiss dan Perancis, mencapai lebih dari 10 trilyun derajat centigrade untuk seperseikian detik.
Pada temperatur ini atom-atom dan partikel-partikel yang membangunnya meleleh ke dalam bagian-bagian unsur pokoknya yang dikenal sebagai kuark dan gluon. Pada umumnya para fisikawan meyakini bahwa pada temperatur tinggi yang dihasilkan setelah Big Bang, energi yang secara normal mengikat kuark dan gluon bersama-sama akan melemah secara signifikan yang menghasilkan material yang bersifat mirip dengan gas.
Penelitian sebelumnya lima tahun lalu di Relativistic Heavy Ion Collider di Upton, New York berhasil menciptakan temperatur empat trilyun derajat dan menunjukkan bahwa dalam temperatur ini plasma kuark-gluon mirip dengan cairan, tapi banyak yang menduga bahwa ketika temperatur meningkat, plasma tersebut akan menjadi serupa dengan gas.
Namun penemuan terakhir CERN menunjukkan bahwa ini bukanlah hal yang sebenarnya dan hasilnya diharapkan mengubah pemikiran konvesional dalam fisika ketika para ilmuwan mencoba mencari tahu mengapa plasma kuark-gluon tidak bersifat seperti yang diprediksi.
Dr. Evans mengatakan: "Teori-teori tersebut menunjukkan bahwa energi yang menahan kuark mulai melemah pada suhu sesaat setelah Big Bang dan kuark akan bergerak dengan bebas seperti gas.
"Kami menemukan bahwa energi kuat yang menahan kuark masih tetap menjaga sebagian besar kekuatannya bahkan pada temperatur tinggi ini. Kuark masih berinteraksi satu sama lain lebih jauh dari dugaan kita.
"Hasil ini akan membantu kami lebih memahami tentang periode misterius sebelum proton-proton dan neutron-neutron terbentuk pada awal alam semesta."
Professor Brian Cox yang merupakan fisikawan partikel di Universitas Manchester dan presenter seri Wonders of the Universe BBC yang tidak lama lagi akan disiarkan mengatakan bahwa penemuan tersebut membuka banyak pertanyaan tentang rupa awal alam semesta.
Dia mengatakan: "Mereka menggunakan berbagai metafora untuk menjelaskan bagaimana rupanya karena bentuknya tidak akan seperti cairan apapun yang biasa kita kenal."
"Mereka membicarakan tentang kekuatan interaksi antar kuark dan bagaimana partikel-partikel ini berperilaku bersama-sama. Partikel-partikel ini harus berinteraksi lebih kuat dari yang diduga dan oleh karena itu bersifat seperti cairan.
"Eksperimen ini menyediakan aturan energi baru bagi kita dan oleh sebab itu melihat sifat yang tak terduga sangat menyenangkan. Penemuan ini sangat menarik."


33 komentar:

Unknown mengatakan...

menurut saya artikel ini sangat menarik. kita semua jadi dapat tambahan ilmu :D semoga bermanfaat

Unknown mengatakan...

Artikelnya unik dan menarik untuk dibaca serta dapat menambah informasi tentang fenomena alam yang terjadi disekitar kita. Good job!!

Unknown mengatakan...

artikelnya bagus dan menarik

Unknown mengatakan...

artikelnya menarik, bisa menambah wawasan tentang sains dalam alam semesta. ditunggu postingan selanjutnya :)

Unknown mengatakan...

artikelnya bagus sekali :)

Dina L mengatakan...

bagus sekali menambah pengetahuan, merci :)

Alvin Dwi Novila mengatakan...

Artikelnya keren syekalii , unik :p

Unknown mengatakan...

ohhh jadi awal mula dari alam semesta begitu.. bagus bagus

Unknown mengatakan...

Artikelnya sangat menarik. Jadi menambah wawasan kita. Terimakasih infonya kakak abadiyah

Dita Silviana mengatakan...

artikel ini bagus dan menambah pengetahuan dan informasi :)

Dwi Septi Hana mengatakan...

Artikelnya sudah bagus , menambah wawasan dan sangat bermanfaat :) blognya bagus :))

Unknown mengatakan...

Blognya simple tapi menarik artikelnya bagus menambahwawasan kita tentang terbentuknya alam smesta. makasih abad :D

Unknown mengatakan...

blognya simple dan menarik

Unknown mengatakan...

bagus, saya suka :)

Unknown mengatakan...

artikel yang menarik dan simple, banyak inspirasi dan pengetahuan baru didalamnya.. goodddd..

Unknown mengatakan...

keren sista.. artikelnya menarik . dapat menambah wawasan juga . makasyong :)

Unknown mengatakan...

judul artikel dan tampilan blog yang menarik

Alfi Humaida Bahroini Ilma (Ilma Al-Fatih) mengatakan...

wah.. berasa kembali ke semester lalu nih.. kuark, hehe

Unknown mengatakan...

keren infonya...,,

Unknown mengatakan...

Artikelnya menarik dan menambah wawasan . :)

Roziqin Achmad mengatakan...

infonyaa bener" siiip gan

Unknown mengatakan...

wah,,,,mata kuliah dari pak kaprodi sains unesa nih. yoo.....dipelajari lagi yooo...

Unknown mengatakan...

wow.. penemuan yang menarik..
informasinya bermanfaat buat menambah pengetahuan

Unknown mengatakan...

thank's uda share info...menarik dan bermanfaat sekali :D

Unknown mengatakan...

ternyata asal mula bumi kita seperti itu ya...
wah, artikel ini sangat bagus bad.
sip (y)

Unknown mengatakan...

alhamdulillah, makasih ya kak informasinya :)

Unknown mengatakan...

menarikk....
keren.. semangat untuk postingan selanjutnya..

Aida punya blog mengatakan...

artikelnya menarik sekali :) ditunggu artikel berikutnya :)

Kirana Widya Hariapsari, M.Pd mengatakan...

artikelnya menarik... memberikan info lebih tentang alam semesta yang tak kita ketahui awalnya.. terimakasih :)

Unknown mengatakan...

artikel yang keren dan bermanfaat sist! sangat bisa dijadikan referensi.
menarik sekali. update terus yah!

Unknown mengatakan...

Blog ini sangat recomended...tampilannya keren bro
sangat bagus artikelnya . semoga bermanfaat untuk kita semua
Siip mantap
coment back please...!

Unknown mengatakan...

artikelnya keren,, thanks udah kasih tambahan informasinya
tampilannya unyu banget :)

Unknown mengatakan...

artikelnya bagus, semoga bermanfaat :) good job..

Posting Komentar