SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN
HEWAN
Setiap makhluk hidup pasti
memiliki ciri-ciri kehidupan, yang salah satu dari ciri tersebut adalah
bergerak. Gerak dilakukan semua makhluk hidup baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. Gerak dalam ilmu fisika diartikan sebagai perpindahan
suatu benda atau partikel dari satu titik ke titik lain. Tentu definisi
tersebut tidak dapat kita gunakan langsung untuk mendefinisikan gerak pada
makhluk hidup, karena keterbatasan cakupan definisi dari pengertian gerak
tersebut. Pada makhluk hidup, gerak tidak saja mengenai perpindahan dari suatu
titik ke titik lain, tetapi lebih dari itu gerak pada makhluk hidup juga
merupakan gerak anggota tubuh baik seluruh maupun yang dilakukan oleh sebagian
tubuh makhluk hidup, seperti yang dilakukan oleh tumbuhan dan makhluk hidup
tingkat rendah.
Gerak pada makhluk hidup
didefinisikan sebagai perubahan posisi tubuh baik yang dilakukan oleh seluruh
tubuh ataupun sebgian tubuh makhluk hidup, sehingga pengertian dari gerak
seperti yang telah dikatakan sebelumnya tidak dapat kita gunakan untuk
mendefinisi gerak bagi makhluk hidup.
Gerak pada makhluk hidup terbagi
menjadi 2, yaitu : gerak pasif dan gerak aktif. Gerak pasif adalah sebuah gerak
yang dilakukan oleh sebagian tubuh makhluk hidup seperti yang dilakukan oleh
tubuh tumbuhan. Sedangkan gerak aktif adalah gerakan yang dilakukan oleh hampir
semua tubuh makhluk hidup seperti yang dilakukan oleh hewan dan manusia.
Gerak Pada Hewan
Seperti halnya gerak pada makhluk
hidup yang lain, hewan juga memiliki 2 jenis gerak yaitu gerak aktif dan gerak
pasif. Perbedaan gerak ini terjadi karena perbedaan struktur yang melaksanakan
jenis gerakan tersebut.
Gerak aktif dilakukan oleh otot,
sedangkan gerak pasif dilakukan oleh tulang. Otot sebagai alat gerak aktif pada
hewan dan manusia memiliki 3 jenis berdasarkan struktur dan cara kerja dari
masing-masing otot, sedangkan tulang terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan
struktur yang menyusunnya pula.
Otot pada hewan dan manusia
dibangun dari jaringan otot, pada masyarakat awam otot lebih dikenal dengan
sebutan daging atau urat. Sedangkan tulang merupakan jaringan ikat yang
dibangun dari sel-sel tulang, berperan sangat penting dalam proses pembentukan
darah.
Otot
Otot merupakan bagian yang dibangun
dari jaringan otot sendiri. Otot sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu : Otot
Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung. Pembagian tersebut didasarkan pada cara
kerja dan struktur daripada otot-otot tersebut.
a.
Otot
Polos

Gambar 1. Otot Polos
b.
Otot
Lurik
Otot ini
memiliki ciri-ciri terdapat kesan lurik atau garis-garis pada struktur
jaringannya, bekerja dengan kehendak atau dengan kendali pikiran kita. Otot
lurik sering kali disebut sebagai otot rangka karena otot ini yang melekat pada
rangka atau tulang hewan atau manusia. Otot rangka terdapat hampir terdapat
pada seluruh otot luar pada hewan dan manusia, seperti pada lengan, kaki, perut
dan lain-lain.
![]() |
Gambar 2. Otot Lurik
c.
Otot Jantung

Gambar 3. Otot Jantung
Otot
merupakan alat gerak aktif yang terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan perbedaan
struktur dan kinerja jenis otot tersebut. Otot dibangun dari sekumpulan serat
otot yang dinamakan Myofibril. Satu serat otot biasanya dibangun dari satu atau
lebih Myofibril. Dari struktur inilah sutau gerakan dapat terjadi, myofibril
dibentuk dari sekumpulan sarkomer-sarkomer. Inti suatu proses gerak adalah
proses reaksi dari sarkomer-sarkomer yang melakukan gerakan-gerakan kontraksi
dan relaksasi akibat adanya rangsang. Sarkomer memiliki bagian-bagian yang
melakukan kontraksi dan relaksasi, antara lain : Aktin, Myosin dan Z Bands.
Adapun
proses kontraksi dan relaksasi tersebut dapat kita lihat dari gambar-gambar
berikut :
![]() |
Gambar 4. Konstraksi dan Relaksasi
Beberapa
jenis gerakan :
1.
Abduksi = Menjauhi badan
2.
Adduksi = Mendekati badan
3.
Ekstensi = Meluruskan
4.
Fleksi = Menekuk
5.
Supinasi = Menengadahkan tangan
6.
Pronasi = Menelungkupkan tangan
7.
Depresi = Menurunkan
8.
Elevasi = Mengangkat
Tulang
Merupakan alat gerak pasif,
disebut demikian karena tulang tidak dapat melakukan gerakan apapun tanpa
adanya gerakan dari otot, sehingga gerakan tulang hanyalah mengikuti gerakan
dari otot dan sebagai tempat melekatnya otot.
Tulang manusia berjumlah + 206
buah tulang, dan lebih banyak ketika kecil. Tulang terbesar adalah tulang paha
sedangkan yang terkecil adalah tulang sanggurdi yang terletak di dalam telinga
bagian dalam. Tulang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :
a.
Tulang Rawan
Tulang
rawan adalah tulang yang masih muda, dibangun dari sel-sel tulang muda yang
bernama chondrocyte (Kondrosit). Tulang rawan pada umumnya berperan sebagai
panghubung antar tulang. Tulang rawan dapat dijumpai pada hidung, telinga,
tulang dada, persendian, cincin batang tenggorokan, antara tulang rusuk, ruas
tulang belakang, dll. Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak mengandung
sel-sel tulang rawan dari pada matriks penyusunnya, sebaliknya pada orang
dewasa. Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang
disebut perikondrium, sedangkan tulang rawan pada embrio dan anak-anak berasal
dari sel-sel mesenkim.



b.
Tulang Keras/Sejati
Adalah
tulang-tulang yang telah mengalami proses Osifikasi atau proses
pengerasan, Tulang rawan akan berkembang menjadi tulang keras, pada beberapa
bagian yang menyebabkan berkurangnya jumlah tulang rawan. Berdasarkan struktur penyusunnya,
tulang dibagi menjadi dua yaitu : tulang kompak dan tulang spons. Tulang kompak
memiliki struktur yang lebih keras daripada tulang spons, hal ini dikarenakan
volume dari tulang keras yang lebih padat karena struktur selnya yang lebih
rapat dibandingkan tulang spons.

Gambar 6. Struktur Tulang
Tulang
memiliki beberapa peran antara lain :
ü
Sebagai alat gerak pasif
ü
Tempat melekatnya otot
ü
Menopang tegaknya tubuh
ü
Membentuk tubuh
ü
Melindungi organ vital
ü
Tempat pembentukan sel-sel darah
ü
Tempat penimbunan zat-zat mineral.
c.
Hubungan Antar Tulang
Tulang-tulang
kita memiliki perpotongan antara ruas-ruasnya. Perpotongan ini dihubungkan oleh
suatu struktur yang dinamakan Artikulasi (persendian). Penghubung antara tulang
tersebut pada umumnya dibangun dari struktur tulang rawan, tetapi pada beberapa
bagian yang lain dapat dihubungkan oleh jaringan lain. Peran dari artikusi atau
penghubung antara tulang adalah memngkinkan terjadinya gerakan.
Artikulasi
memiliki beberapa bentuk atau struktur, antara lain : Amfiarthrosis,
Sinartrosis dan Diartrosis. Amfiartosis adalah persendian dimana gerakan yang
terjadi amat terbatas. Misalnya hubungan antar tulang rusuk dengan ruas-ruas
tulang belakang. Tulang-tulang tersebut dapat menimbulkan gerakan pada saat
kita bernapas. Persendian sinartrosis tidak memungkinkan adanya gerakan.
Persendian ini dibedakan menjadi dua.
1.
Sinartrosis Sinkondrosis
Pada persendian ini penghubungnya
adalah tulang rawan. Misalnya :
a)
Hubungan antara tulang rusuk dan ruas tulang dada;
b)
Hubungan
antara ruas-ruas tulang belakang.
2.
Sinartrosis Sinfibrosis
Pada persendian ini penghubungnya
adalah serabut jaringan ikat. Misalnya: hubungan antar tulang tengkorak (sutura).
Pada jenis persendian diartosis, gerakan yang terjadi banyak dan leluasa.
Macam-macam persendian diartosis yaitu sebagai berikut :
a)
Sendi Peluru
Sendi peluru adalah hubungan
antartulang di mana kedua ujung tulang berbentuk bongkol dan lekuk, serta
memungkinkan pergerakan yang lebih bebas berporos tiga. Hubungan ini terjadi
pada persendian antara tulang belikat dengan tulang lengan atas, antara tulang
paha dengan tulang pinggul.
b)
Sendi Pelana
Hubungan antartulang yang
memungkinkan gerakan kedua arah, dengan bidang-bidang sendinya berbentuk
pelana. Hubungan ini dapat terjadi pada persendian antara tulang pergelangan
tangan dengan tulang telapak tangan, persendian pada ibu jari, metakarpal dan
karpal.
c)
Sendi Engsel
Hubungan antartulang di mana
ujung-ujungnya seperti engsel dan berbentuk lekukan. Gerakan sendi ini
mempunyai 1 poros. Hubungan ini dapat terjadi pada siku, lutut, dan jari-jari.
d)
Sendi Putar
Hubungan antartulang, di mana
tulang yang satu berputar terhadap tulang lain. Gerakan rotasi dari sendi putar
memiliki 1 poros. Hubungan sendi ini dapat terjadi antara tulang hasta dan
tulang pengumpil, antara tulang kepala dan tulang atlas, antara tulang betis
dan kering.
e)
Sendi Luncur
Hubungan antartulang yang
memungkinkan gerakan tulang badan membungkuk dan menggeliat. Sendi ini tidak
berporos. Hubungan ini dapat terjadi pada hubungan antar ruas tulang belakang,
persendian antara pergelangan tangan dan tulang pengumpil





Gambar
7. Sendi Peluru, Sendi Pelana, Sendi Engsel, Sendi Putar, Sendi Luncur

Gambar 8.Jenis-jenis persendian
Mekanisme Gerak
Untuk dapat melakukan suatu
gerakan diperlukan koordinasi dari beberapa bagian tubuh. Walaupun otot dan
tulang merupakan alat gerak, tetapi tanpa adanya koordinasi dari sistem syaraf
yang bertindak sebagai penerima dan pemberi rangsang kepada otot, gerak tidak
akan dapat terjadi.
Segala bentuk rangsang dari
lingkungan dan kemauan diteruskan oleh sistem syaraf kepada otot untuk
diteruskan menjadi sebuah gerak, mekanisme ini seperti mekanisme aksi reaksi,
bahwa sebelum terjadinya reaksi perlu didahului dengan adanya aksi. Rangsang
yang diterima oleh otot akan membuat myofibril melakukan reaksi ke
sarkomer-sarkomernya
untuk melakukan kontraksi. Dari gerakan kontraksi ini, gerakan otot secara umum
dapat terjadi, yang akhirnya menggerakkan tulang. Selain itu, untuk dapat
melakukan suatu gerakan diperlukan pula energi, yaitu ATP atau Adenosin
Triphosphat, senyawa kimia yang dihasilkan oleh mitokondria dari proses
respirasi sel. ATP ini juga berperan sebagai sumber energi sel dan makhluk
hidup. Gerak sendiri terbagi menjadi dua berdasarkan pengaruh dari sistem
syaraf, yaitu : Gerak yang dipengaruhi kehendak dan gerak yang tidak
dipengaruhi kehendak atau gerak otonom.
Kedua jenis gerakan diatas,
diatur oleh dua bagian sistem syaraf yang berbeda. Untuk gerakan-gerakan yang
tidak dipengaruhi oleh kehendak atau kemauan (otonom) bagian syaraf yang
menangani gerakan-gerakan tersebut adalah sistem syaraf parasimpatik, seperti
gerakan-gerakan diagfragma, gerakan lambung, gerakan usus dan lain-lain.
Sedangkan gerakan-gerakan yang disadari atau sesuai dengan kehendak, bagian
syaraf yang menanganinya adalah sistem syaraf simpatik seperti gerakan tangan
ketika menulis, gerakan kaki ketika berjalan dan lain-lain.
Pada gerak refleks, gerakan ini
membutuhkan mekanisme yang sama dengan gerakan normal atau gerak biasa, Cuma
dengan alur yang lebih diperpendek atau dipersingkat sehingga waktu untuk
melakukan reaksi lebih cepat.
Semoga Bermanfaat :)
kritik dan sarannya yaa :) :)
Pustaka :
Biologi, makhluk hidup dan
lingkungannya. Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah. BSE-Pusat Perbukuan.
Microsoft Student 2008 With
Encarta Dictionary.
Altas 3 for Human Body.
Referensi Lain yang berkaitan
dengan materi :
http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/sistem-gerak-manusia/
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0062%20Bio%202-4f.htm
http://gurungeblog.wordpress.com/category/sistem-gerak/
5 komentar:
wah,,,,informasi yang bagus untuk di baca dan menarik untuk menambah pengetahuan wahahahahaha
Wahh makasih ya
panjang tapi bermanfaat
ini alat gerak pada hewan bukan ya?
Ga kurang banyak pak
Posting Komentar